Akhir dari masing-masing instar ditandai dengan terjadinya perubahan kulit, kecuali instar V. Menjelang terjadinya perubahan kulit, ulat tidak melaksanakan acara dan dibilang ulat sedang istirahat atau tidur. Tanda-tanda dari ulat yang sedang istirahat ini yaitu berhenti makan, tidak bergerak dan kepala sedikit diangkat ke atas.
Selama ulat istirahat, perlindungan pakan dilarang. Dalam praktik pemeliharaan, abad istirahat ini tidak terjadi secara serentak. Ada kalanya beberapa ulat sudah istirahat sementara yang lainnya masih rajin makan. Dalam kondisi mirip itu, sumbangan makan terus dilaksanakan, namun dengan jumlah yang diadaptasi. Setelah kira-kira 90% ulat istirahat, pemberian pakan dapat tidak boleh.
Pemberian pakan dilakjutkan kembali sesudah ulat selesai berubah kulit. Selesainya pergeseran kulit juga tidak sama. Lagi-lagi ketidak serentak ini membuat sedikit kewalahan. Kali ini dalam hal pemberian pakan. Untuk mulai memberi pakan lagi mesti dinantikan sampai kira-kira 80% ulat sudah tamat ganti kulit. Ulat yang telah simpulan menjalani pergantian kulit, akan melahap masakan yang ditawarkan.
Kira-kira 0,5-1 jam sebelum pemberian pakan, perlu dikerjakan desinfeksi terhadap tubuh ulat. Desinfeksi ini perlu alasannya kulitnya menjadi lebih peka terhadap serangan penyakit. Desinfeksi dilakukan dengan cara menaburkan gabungan 5% serbuk kaporit atau formalin dengan 95% kapur, seperti desinfeksi pada ulat yang baru menetas. Pada stadium ulat kecil ini dilakukan dua kali desinfeksi, ialah sesudah ulat selesai mengalami perubahan kulit yang pertama dan kedua. Masing-masing sebanyak 2 dan 3 gr (campuran kaporit/formalin dan kapur) tiap 0,1 meter persegi.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.