Setelah beberapa tahun di tanam biasanya bikinan daun murbei akan menurun. Pertumbuhannya kurang baik, sehingga daun menjadi kecil-kecil. Tunas tumbuh kurang dari jumlah normal. Gejala ini memperlihatkan bahwa murbei sudah mulai renta. Untuk mengatasinya, dilakukan peremajaan, agar kembali ditemukan perkembangan yang baik dan segar, serta buatan daun yang cukup.
Cara melaksanakan peremajaan pada flora murbei adalah dengan melaksanakan penyambungan setek. Mula-mula pilih setek yang akan digunakan untuk menyambung dengan panjang sekitar 10 cm, mempunyai satu mata tunas atau lebih. Selain itu, setek tumbuh lurus, masih segar dan tidak terdapat memar-memar atau bekas luka.
Penyambungan setek diawali dengan penggalian tanah di sekitar batang. Setelah itu, batang dipotong 2 cm di atas pangkal akar. Kulit dibuka sebasar kulit batang yang mau ditempelkan secara hati-hati dan perlahan. Jangan hingga kulit batang terlepas. Jika kulit batang terlepas juga, dibuat takjil kulit gres pada sisi sebalahnya. Setelah itu, barulah setek sambungan dipasangkan pada bab dalam kulit yang terbuka. Sambungan ini dapat dipaku menggunakan paku kecil.
Selesai melaksanakan penyambungan, sambungan dipelihara dengan baik. Perawatan yang bagus akan mempercepat hadirnya tunas. Bila pemeliharaan dilaksanakan dengan terstruktur, dalam waktu 4-5 bulan akan timbul daun pada flora yang gres diremajakan.
Ada cara peremajaan yang termasuk sungguh simpel. Sayangnya peremajaan ini lebih cocok dikerjakan pada flora murbei yang dipangkas sedang atau tinggi. Caranya, dari batang ibduk, diplih cabang yang tumbuh subur pada bab yang erat dengan permukaan tanah. Cabang lain yang berkembang kurang baik atau kurus dibuang. Cabang yang terpilih dipelihara. Dari cabang yang terpilih ini nantinya akan tumbuh tunas dan cabang-cabang baru selaku penerus dari batang tua sebalumya.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.