* Kokon Kotor di dalam (inside soiled cocoon)
Bagian dalam kokon terdapat kotoran yang menempel. Ini alasannya adalah pemanenan yang lebih cepat ketimbang sebaiknya sehingga pupa menjadi luka dan meninggalkan kotoran. Penyebab lain adalah ulat-ulat yang mati di dalam kokon.
* Kokon Kotor di luar (outside soiled cocoon)
Pada bagian luar kokon ada kotoran-kotoran. Penyebab kotoran bisa alasannya jatuhan dari ulat lain, bekas ulat mati atau terkena kotoran dari kokon lain.
* Kokon Ujung Tipis (thin end cocoon)
Kedua ujung kokon memiliki kulit yang kurang normal, ialah tipis. Ulat betina lebih sering membuat kokon yang bentuknya seperti ini. Jenis bibit ulat dituding selaku penyebabnya. Penyebab lain, selama kurun inkubasi telur menerima suhu lebih tinggi dari normal. Akan tetapi, waktu pemeliharaan suhu rendah dan lembab. Mungkin juga alasannya adalah waktu pengokonan suhunya rendah, tetapi lingkungan kering.
* Kokon Kulit Tipis (thin shell cocoon)
Serat kokon tidak berukuran normal, tetapi lebih tipis. Hal ini sering terjadi bila pemeliharaan kala perulatan dijalankan kurang baik.
* Kokon Berbekas
Pada kokon terdapat bekas-bekas cap bab alat pengokonan. Penyebabnya sebab konstruksi alat pengokonan kurang baik. Atau, ulat belum matang namun sudah dipindahkan. Bisa pula ulat jenis tertentu menghasilkan kokon seperti ini.
* Kokon Berbentuk Aneh ( deformed cocoons)
Bentuk kokon tidak wajar , ada yang asimetris, besar sebelah, ada yang kerucut dan lain-lain. Ulat yang kurang kuat sering membentuk kokon mirip ini. Penyebab lain alasannya adalah jenis bibit yang kurang baik atau dikarenakan alat pengokonan jelek.
* Kokon Bulu
Ukuran kokon besar dengan permukaan tidak rata dan banyak bulu. Kokon mirip ini banyak dihasilkan saat suhu panas dan udara kering waktu pengokonan. Jenis ulat tertentu memiliki kecenderungan memproduksi kokon yang berbulu.
* Kokon dengan Kulit Berlapis (double layered cocoons)
Lapisan kulit kokon ini lebih dari satu, bahkan hingga tiga lapis. Bila dilihat dari luar memberikan cacat, sebab tidak terlihat. Perubahan suhu atau kelembapan yang ekstrim dengan secara tiba-tiba disangka selaku penyebabnya. Angin besar atau sinar matahari yang mengenai langsung termasuk salah satu faktornya.
* Kokon Berlekuk (thin middle cocoon)
Kokon ini ujungnya wajar , namun bab tengahnya lebih kecil atau berlekuk. Selain bibit, yang disangka selaku penyebabnya yakni inkubasi dalam suhu yang terlalu tinggi, ulat yang belum cukup matang di saat dipindah, serta keadaan pengokonan panas dan basah.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.