Pengertian Over Running Mesin Penyebab Mesin Over Running – mungkin sebagian dari anda sering mendengar perumpamaan mesin kendaraan beroda empat yang mengalami over running bukan ? Lalu apa sih bergotong-royong yang dimaksud dengan over running , penyebab terjadinya over running dan cara menghambat mesin kendaraan mengalami over running dan rusak.
Pengertian over running pada mesin
Over running ini yakni suatu insiden dimana kecepatan putaran mesin kalah cepat dari kecepatan putaran power train di saat kendaraan melalui jalanan menurun tajam. Atau dalam bahasa mudahnya yakni yang semestinya mesin memutar dan menggerakkan tata cara pencetus kendaraan beroda empat , jika terjadi over running prosesnya akan menjadi terbalik yakni pencetus kendaraan beroda empat yang bergerak terlalu cepat sehingga seolah olah melawan dan malah memutar mesin kendaraan.
Proses terjadinya over running
Dalam kondisi wajar suatu mesin kendaraan beroda empat akan terputar yang berikutnya akan disalurkan ke kopling menuju ke power train , gres kemudian tenaga putar ini disalurkan ke batang propeller menuju gardan dan terakhir ke poros roda. Kemudian di saat kendaraan beroda empat ini melalui turunan , agar tidak meluncur bebas maka laju kendaraan akan ditahan oleh tata cara engine brake pastinya dengan penggunaan posisi tuas transmisi yang tepat anjuran. Jika tidak cocok dengan penggunaan tuas transmisi yang benar maka proses engine brake akan mengalami kegagalan sehingga kendaraan beroda empat akan pribadi meluncur kebawah , apalagi lagi jika kendaraan beroda empat memuat beban yang berat maka kecepatannya ( meluncur ke bawah ) akan kian bertambah.
Karena kendaraan beroda empat meluncur maka kecepatan putaran roda ini lebih tinggi dibandingkan rpm mesin , jika salah dalam mengunakan tuas gigi perseneling untuk mengaktifkan engine brake maka akan terjadi kegagalan tata cara dan menghasilkan putaran roda akan diteruskan ke gardan-propeller-powertrain-kopling dan ke timing gear mesin mobil. Dan rantai dari timing gear ini salah satunya juga memutar komponen camshaf mesin yang nantinya akan menghasilkan putaran chamshaf ini menjadi lebih singkat dari yang semestinya , dimana chamshaf ini berperan penting selaku proses buka dan tutup klep atau valve , dimana pada pecahan valve ini terdapat suatu spring atau per yang berfungsi untuk mengembalikan posisi valve.
Kerusakan yang muncul akhir over running
Akibat saking cepatnya proses kerja valve ini menghasilkan per tidak besar lengan berkuasa mengimbangi putaran chamshaf sehingga valve pun akan pribadi terlempar atau jumping. Yang berikutnya akan menghancurkan baik itu valve intake maupun exhaust dan juga piston mesin. Kerusakan pada valve atau klep berupa bengkok atau patah serta dudukan valve ikut rusak , sedangkan untuk kondisi piston sanggup pecah akhir adu tinju dengan valve atau yang paling parah push rod atau stang juga mengalami kebengkokan.
Agar tidak mengalami over running
Jika anda sedang mengendarai kendaraan terutama kendaraan berat menyerupai truk pengangkut , usahakan menggunakan tuas transmisi yang benar di saat mengaktifkan engine brake. Misalnya di saat truk terlanjut meluncur kebawah dengan kecepatan 60km/jam maka kita sanggup menggunakan tuas transmisi nomor 3 untuk mengaktifkan engine brake sembari menjalankan pengereman dengan exhaust brake , berikutnya minimalisir tuas gigi transmisi secara sedikit demi sedikit ke gigi rendah diadaptasi dengan laju kendaraan pada di saat itu.
Untuk pemilik truk sanggup membaca isu wacana perayaan engine over running di pecahan dalam pintu pengemudi. Semoga bermanfaat.
Subscribe to receive free email updates:
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.