Yang dimaksud dengan ulat besar di sini yakni ulat sutera yang telah meraih instar IV dan V. Instar IV berjalan sekitar 6 hari, sedangkan instar V berlangsung sekitar 5 hari. Akhir dari instar V yakni berubahnya bentuk ulat menjadi pupa atau kepompong yang diawali dengan pembentukan kokon. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan ulat besar ini sama sama dengan pada pemeliharaan ulat kecil. Hanya perlakuannya saja yang berbeda.
Seperti pada pemeliharaan ulat kecil, dalam pemeliharaan ulat besar juga perlu diamati hal-hal mirip tolok ukur lingkungan, tunjangan pakan, perlakuan pada dikala ulat istirahat, serta pencucian dan perluasan tempat pemeliharaan.
- Persyaratan lingkungan ; ulat besar membutuhkan suhu dan kelembapan yang lebih rendah dibanding ulat kecil. Suhu udara 24-26 derajat celcius dengan kelembapan 70-75% sangat bagus untuk pemeliharaan ulat besar. Selain suhu dan kelembapan, ulat besar menuntut sirkulasi udara yang tanpa kendala. Praktis dipahami, karena makin besar tubuh ulat kebutuhan akan oksigen kian besar pula. Disamping itu, pengeluaran zat-zat yang tidak berguna, seperti CO2, juga bertambah banyak. Tanpa sirkulasi yang tanpa kendala, udara di tempat pemeliharaan yang sarat dengan ulat menjadi kotor dan lembab. Akhirnya, berpengaruh terhadap kesehatan ulat. Belum lagi ditambah dengan gas yang keluar dari kotorannya. Untuk menjaga semoga udara tetap bersih, sirkulasi udara mesti diatur dengan cara membuka jendela-jendela dalam ruangan. Dalam kondisi seperti ini udara luar mampu masuk mengambil alih udara ruangan yang telah kotor. Pertukaran udara yang tanpa kendala akan membuat udara dalam ruangan selalu higienis dan dapat menghindarkan ulat dari serangan penyakit yang timbul karena udara kotor.
- Pemberian Pakan ; Berbeda dengan ulat kecil, ulat besar ini rakus sekali dalam hal makan. Tubuhnya yang lebih besar menuntut jumlah pakan yang lebih banyak. Pada instar IV, tiap boks bibit perlu kira-kira 100 kg daun sedangkan pada instar V sampai berhenti makan, mengokon, sekitar 700 kg daun yang dapat dihabiskan. Daun yang diberikan pada ulat-ulat besar berupa lembaran daun yang utuh berikut rantingnya. Kaprikornus berat daun di atas ialah berat daun di tambah ranting. Semua daun mampu diberikan asal masih segar dan berasal dari umur pengkasan 2,5-3 bulan.
- Perlakuan pasa ketika ulat istirahat ; Ulat instar V dan V mengalami satu kali istirahat, yaitu menjelang terjadinya perubahan kulit yang keempat atau terakhir. Pada waktu ulat mencapai instar IV dan V dilaksanakan dua kali desinfeksi, ialah pada permulaan instar IV ketika ulat baru bangun dari istirahat dan pada awal instar V setelah ulat menuntaskan pergeseran kulit yang terakhir. Cara desinfeksi dari jenis desinfektan yang diberikan sama seperti pada ulat kecil, hanya persentase serbuk kaporit atau formalinnya yang berbeda. Untuk desinfeksi ulat besar, perbandingan antara serbuk kaporit atau formalin dengan kapur adalah 10% serbuk kaporit atau formalin dan 90% kapur. Desinfektan ini diberikan sebanyak 4 gr/0,1 meter persegi untuk instar IV dan 5 gr/0,1 meter persegi untuk instar V. Seperti pada pemeliharaan ulat kecil, kalau 90& ulat sudah tidur, pertolongan makan semoga dihentikan dan dilanjutkan kembali sesudah 80% ulat telah mulai bangkit.
- Pembersihan dan perluasan daerah ; Semakin besar ulat, tempat pemeliharaannya semakin cepat kotor, alasannya ulat-ulat besar mengeluarkan kotoran jauh lebih banyak dibanding ulat kecil. Karena itu, setiap hari perlu dilakukan pencucian kawasan. Waktu pencucian seharusnya pada pagi hari dan cara pembersihannya sama mirip pada ulat kecil. Selain pencucian daerah, perlu pula dilaksanakan perluasan tempat. Selam ulat dalan instar IV dilakukan empat kali perluasan masing-masing menjadi 5,5; 6,5; 7 dan 9 meter persegi. Pada waktu ulat memasuki instar V dijalankan 3 kali ekspansi daerah menjadi 12, 14 dan 16-18 meter persegi.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.