Untuk menerima produksi yang optimal dari murbei yang ditanam, harus dilaksanakan pemeliharaan. Adapun hal-hal yang harus dilaksanakan antara lain pemangkasan, pendangiran, pemupukan, pengairan serta pengendalian hama penyakit.
Ada tiga macam pemangkasan yang umum diterapkan pada tanaman murbei. Yang pertama yakni pemangkasan rendah. Tanaman murmebi dipangkas setinggi 10-30cm dari pangkal batang. Kedua, pemangkasan sedang. Tanaman murbei dipangkas setinggi 30-100 cm dari pangkal batang. Sedangkan yang ketiga yakni pemangkasan tinggi, adalah 100-50 cm dari pangkal batang.
Panen daun beserta ranting dikerjakan dengan cara memangkas bab tanaman dengan aneka macam ketinggian mirip di atas. Pada pemangkasan rendah, keuntungannya ialah daun menjadi lebih gampang dipungut, produksi daun lebih banyak, tidak cepat keras, dan pengendalian hama penyakit lebih mudah. Namun, sebab buatan daun lebih singkat, maka pemeliharaan mesti lebih rajin.
Pemangkasan sedang dan tinggi mempunyai keuntungan berbentukperakaran murbei lebih dalam. Dengan demikian, murbei lebih tahan terhadap kekeringan dan serangan penyakit kerdil dan kurun produksi mampu lebih usang. Kerugiannya adalah waktu antar panen lebih usang. Cara pemamngkasan punlebih susah sebab batang yang dipangkas lebih tinggi.
Pertama kali melakukan pemangkasan murbei ialah ketika flora berumur 9 bulan. Pada saat itu buatan daun telah lumayan dan tumbuhan telah cukup berpengaruh. Hasil pemangkasan inilah yang diambil sebagai pakan ulat sutera.Untuk memotong mampu dipakai gunting setek atau alat potong lain yang tajam sehingga mampu memperlancar panen dan menghindari kerusakan pada batang.
Pendampingan adalah membuang gulma atau rumput liar dibarengi aktivitas pengemburan tanah yang dilaksanakan sesudah murbei dipangkas. Alat yang dipakai bisa berbentukkored atau cangkul. Pendangiran dijalankan untuk memperlancar kegiatan lain seperti pemupukan, pengairan dan pengendalian hama penyakit.
Pemupukan murbei seharusnya dilaksanakan sesuai pendangiran. Waktu yang sempurna yakni dua minggu setelah pemangkasan. Pupuk sangkar diberikan sebanyak 10-15 ton per hektar. Untuk merangsang perkembangan daun, tambahkan urea 250 kg per hektar setiap tahun. Pupuk yang mengandung fosfor dan kalium tidak terlampau dibutuhkan, sehingga jarang diberikan. Untuk meningkatkan buatan, disemprotkan pupuk daun, seperti vitabloom, dengan takaran 1%.
Parit pengairan dibentuk di pinggir tiap barisan tanaman. Gunanya untuk membuat lebih mudah pemberian air di isu terkini kemarau serta menghemat kelebihan air pada animo penghujan. Air yang tergenang kuat jelek karena dapat merusakkan akar dan menyulitkan pernapasan.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.
