Owa Jawa Atau dieknal dengan Javan Gibbon (Hylobates moloch), Ini meruapakan salah satu hewan endemik pulau jawa, hewan ini ialah salah satu hewan yang di lindungi habitatnya, meskipun binatang ini di lindungi akan namun kini ini masih banyak Owa jawa yang di tangkap dan di perdangangkan, jual beli secara ilegal tentu saja megancam owa jawa.
Owa jawa meruapakan spesies kera kecil, dengan panjang badan sekitar 80 cm. bulunya tebal warna debu-bubuk keperakan, dengan bagian wajah hitam pekat, dengans makin jelas seiring usianya, kera kecil ini tidak mempunyai ekor tangannya relatif panjang di bandingkan dengan ukuran tubuhnya, ini mampu memudahkan owa jawa berayun di ranting-ranting pohon atau dahan-dahan pohon dan berpindah-pindah dari pohon satu ke pohon yang lain.
Hewan ini ialah salah satu jenis simpanse pohon sejati (arboreal monkey), mereka beraktifitas di atas pohon dan mengahbiskan waktu mereka di atas pohon, meskipun binatang ini dimasukkan dalam jenis monyet pohon akan namun binatang ini mampu berlangsung dengan tegak dengan mengandalkan kakinya untuk berlangsung.
Kera kecil ini beraktifitas pada siang hari, mereka di dikala subuh sekitar pukul 05.00, dikala itu owa jawa akan mengeluarkan nyayian yang khas. Mereka biasanya menyantap masakan mirip buah-buahan , dedaunan dan serangga.
Owa jawa biasanya dalam mereka beraktifitas satu keluarga menguasai 10 sampai 17 hektare. Owa jawa yaitu salah satu hewan yang setia terhadap pasangannya, ini tidak mirip hewan yang lain yang bersifat poligami, dengan ini juga reproduksi mereka terbatas.
Menangkap salah satu Owa jawa bagaikan menghancurkan satu keluarga hewan ini, antar anggota keluarga mereka mimiliki korelasi yang sangat dekat, bila salah satu dari anggota keluarga hewan ini ditangkap maka yang yang lain akan depresi. bisa-mampu mereka akan mati, maka dengan ini perburuan menjadi ancaman yang sungguh serius bagi kelestarian hewan ini.
Owa jawa di masukkan dalam salah satu binatang yang terancam punah oleh IUCN Redlist di antara 20-an jenis primata yang orisinil indonesia. Sekarang ini di perkirakan kera ini tinggal 4.000 ekor saja di alam liar. Perburuan untuk di perdagangkan dan pengambilan alih lahan pada habitat asli Owa jawa menjadi ancaman serius bagi hewan ini.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.
