Memantau Ruang Pantau Cuaca BMKG

Diposting pada
Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) WilayahIV Makassar di Jl Prof Abdurahman A Basalamah No.4, Kota Makassar

Memantau Ruang Pantau Cuaca BMKG – ada waktu libur dalam menyajikan data. Secara berkala, analisis data cuaca diperbaharui agar prakiranya akurat.

SEJUMLAH petugas terlihat larut dengan aktivitas masing-masing. Sibuk memantau dan menganalisis setiap perkembangan cuaca.

Begitulah suasana ketika memasuki Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika(BMKG) WilayahIV Makassar di Jl Prof Abdurahman A Basalamah No.4, Kota Makassar, itu. Mereka bergelut dengan data-data cuaca.

Tumpukan file data berupa angka, pola pergerakan angin, dan gelombang adalah variabel yang mereka hadapi sehari-hari. Memantau Ruang Pantau Cuaca BMKG.
Mereka menganalisisnya dengan sedapat mungkin presisinya akurat. Data cuaca diperlukan untuk menghindari jatuhnya korban.
Di kantor itu, FAJAR bertemu Dwi Lestari Sanur. Ia seorang prakirawan di BMKG Wilayah IV Makassar. Prakirawan alias forecaster adalah orang berprofesi memprediksi cuaca berdasarkan hasil analisis data.
Mereka yang bergelut dengan data observasi terkait
suhu, kelembapan udara, angin, tekanan udara, serta
numerical weather prediction. 
Hasilnya lalu dijadikan
acuan ihwal kebijakan apa yang mesti diambil pemangku kepentingan terkait publik.
Dwi mengatakan, untuk membuat sebuah prakiraan
cuaca itu tidak mudah. Puluhan unsur cuaca harus dikumpulkan dan diolah dengan pemodelan tertentu
demi membuat prakiraan cuaca. 
Untuk BMKGpusat mereka menggunakan data dari pencitraan satelit yang diupdate setiap lima menit sekali.
Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan rumus logika matematika dengan memperhatikan dinamika atmosfer dan termodinamikanya.
Semua data itu diolah dengan superkomputer oleh BMKG pusat untuk menghasilkan pemodelan satu pecan hingga satu bulan. Analisis ini dilakukan dua kali setiap harinya.

“Dari data pemodelan pusat kami gabung dengan datalokal demi membuat prakiraan harian. Namun, untukwarning data yang kami gunakan adalah data riil lapangan yang terpasang dan pengamatan lapangan oleh tim. Waktunya juga singkat,” kata Dwi Lestari Sanur, Senin, 6 Januari.

Dwi menjelaskan data hasil analisis prakiraan cuaca
akan diteruskan ke semua pihak yang terkait. Selain itu juga disebar ke masyarakat umum, termasuk otoritas bandara dan pelabuhan.
Begitu pun dengan peringatan dini cuaca ekstrem akan disebar dengan cepat. Sehingga bisa mencegah terjadinya korban.
“Alurnya adalah tim lapangan melakukan pengecekan,
kemudian dikirim ke IT dan diteruskan ke analis. Sehingga tim kami selalu ada di tempat cuaca ekstrem
atau bencana untuk melakukan pendataan. Bukan hanya alat yang disimpan lalu mengirim data,” ucapnya.
Wanita berhijab tersebut menambahkan akurasi data
bagi BMKG adalah sebuah keharusan. Sehingga setiap harinya akan ada yang berjaga untuk update data cuaca dan kejadian alam lainnya. Bahkan hari libur dan besar keagaman tetap ada yang berjaga.

“Kami punya sistem sif (aplusan), sehingga tidak ada kata kosong. Akurasi dan analisis data harus selalu diupdate,” akunya.

FAJAR juga bertemu Amhar Ulfiana yang juga Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar lainnya. Saat ini, cuaca ekstrem masih akan terjadi di Wilayah Sulsel.
Menurutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga besar disertai angin kencang dan petir akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Utamanya wilayah Sulsel bagian barat dan selatan. (*)

Penulis: EDWARD ADE S/ Harian Fajar

Originally posted 2020-01-08 15:49:00.

Gambar Gravatar
Nasyrah rumi adalah salah seorang kreator konten yang saat ini terus aktif menulis. Selengkapnya lihat di https://twitter.com/nasyrahanrumi