DrivinginRain

Kesalahan Fatal Yang Perlu Disingkirkan Era Mengemudi Di Dikala Hujan – Blog Kiat Otomotif Kendaraan Beroda Empat Motor

Diposting pada
Advertisement

Kesalahan fatal di saat mengemudi mobil – banyak sekali pengemudi kendaraan beroda empat yang seringkali melakukan banyak sekali langkah-langkah keliru yang dapat berakibat fatal di saat mengemudikan mobilnya di di saat situasi sedang hujan dimana pasti saja semua jalanan menjadi berair dan tergenangi air hujan.

Kekeliruan kekeliruan yang umumnya terjadi ini selain diakibatkan lantaran aspek wawasan serta kesanggupan si pengemudi dalam hal berkendara , juga dipengaruhi oleh aspek lain seumpama kurang tertib mematuhi peraturan rambu kemudian lintas , tidak dapat mengerti bagaimana aksara kendaraan beroda empat yang dibawanya , dan juga dikarenakan kurang bisa mengontrol emosi sehingga sungguh beresiko terjadi kecelakaan.

berkendara di jalan basah

Dan dibawah ini merupakan beberapa kesalahan fatal yang semestinya kalian hindari di saat mengemudi di jalan berair lantaran hujan

Menyalakan lampu hazard

Menyalakan lampu hazard disaat hujan ini merupakan masalah yang seringkali terjadi yang dikarenakan kurangnya pengertian si pengemudi akan fungsi bekerjsama dari lampu hazard ini. Sebagian besar menilai lampu ini merupakan lampu signal tanda ancaman yang berharga bagi mereka disaat lewat jalanan yang berair , macet dan lain sebagainya. Memang benar lampu hazzard ini merupakan salah satu lampu perayaan tanda ancaman , tetapi penggunaannya difungsikan di saat kendaraan beroda empat mengalami kerusakan di jalan raya seumpama mogok atau pecah ban , sehingga tidak memungkinkan kendaraan beroda empat dipindahkan dari lokasi. Maka disinilah fungsi lampu hazard dinyalakan. Menyalakan lampu hazard di di saat hujan ataupun tidak merupakan kesalahan lantaran nantinya akan membingungkan bagi pengendara lain baik yang ada dibelakang ataupun dari arah berlawanan.

Baca juga : Inilah fungsi sesungguhnya lampu hazard

Tidak mengendalikan jarak kondusif berkendara

Berkendara di jalanan yang berair kondisinya jauh berlawanan dengan jalanan yang tidak berair alias kering , utamanya untuk aspek jarak pengereman. Dijalanan kering mungkin rem akan terasa lebih pakem lantaran traksi antara ban dan juga aspal besar sehingga memungkinkan kendaraan beroda empat bisa diperlambat dan berhenti dengan jarak yang pendek.

Hal ini berlawanan dengan keadaan jalanan yang berair , traksi antar ban dan juga aspal yang berair terkena air hujan menjadi menyusut sehingga di saat melakukan pengereman , tidak serta merta menghasilkan kendaraan beroda empat pribadi bisa melambat dan berhenti , bisa jadi kendaraan beroda empat tetap akan melaju dan karenanya malah nabrak pengendara lain didepan jawaban tidak memperhatikan jarak kondusif dalam berkendara. Jarak kondusif untuk berkendara untuk kecepatan kendaraan beroda empat rata rata pada kecepatan 60 km/jam kurang lebih 1 body mobil.

Memacu kendaraan beroda empat dengan kecepatan tinggi

Sehebat apapun skill atau kesanggupan anda dalam berkendara di jalanan di saat hujan turun , ada kalanya anda juga bisa apes. Apes disini bukan cuma lantaran anda yang mengebut , bisa jadi lantaran pengendara lain yang melaju searah didepan anda melakukan pengereman datang tiba , lantaran laju kendaraan beroda empat anda terlanjut kencang bisa terjadi kecelakaan. Untuk itu patuhilah semua hukum berkendara yang ada , di saat keadaan hujan semestinya minimalisir kecepatan.

Tidak merencanakan kendaraan beroda empat dengan matang

Ketika ekspresi dominan hujan datang hal yang paling wajib anda amati merupakan di potongan roda mobil. Usahakan jangan menggunakan ban dengan keadaan tapaknya yang sudah gundul alias aus , lantaran tapak ban yang aus ini bisa menyebabkan keadaan kendaraan beroda empat understeer ataupun oversteer , yaitu keadaan dimana ban kendaraan beroda empat ada yang kehilangan traksinya di saat bermanuver sehingga riskan terjadi slip dan kecelakaan. Untuk itu jikalau ada kendaraan beroda empat pembaca yang kemungkinan gundul , semestinya diganti saja dengan yang baru.

Mengurangi tekanan ban mobil

Hal yang paling menggelikan merupakan mitos menghemat tekanan ban biar traksi ban tersebut bisa benar benar mencengkeram aspal sehingga tidak terjadi Aquaplaning. Padahal dengan menghemat tekanan angin pada ban di saat hujan ini tidak dibenarkan , justru pengguna wajib mengisi angin ban dengan tekanan standard yang sudah ditentukan. Mengurangi tekanan angin ban jauh diluar standard akan menghasilkan ban malah tidak menapak secara keseluruhan.

Hanya pada potongan dinding ban saja yang menapak sehingga di saat digunakan melaju dijalanan berair dan bergenang , menghasilkan air yang terjebak didalam ban lebih suli untuk dibuang sehingga malah menghasilkan terjadinya aquaplaning. Selain itu dengan menghemat tekanan angin bisa menyebabkan kerusakan pada ban dan juga bisa menghasilkan konsumsi materi bakar menjadi boros.

Baca juga : Mitos benarkan minimalisir tekanan ban bisa memperbesar traksi ?

Subscribe to receive free email updates:

Gambar Gravatar
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.