Dari waktu ke waktu model dari daerah pengokonan senantiasa berganti-ubah. Perubahan ini dimaksudkan untuk menyempurnakan versi usang dengan tujuan perbaikan kualitas kokon, efisiensi tenaga, kawasan dan sebagainya. Namun, konsekkuensinya harganya kian mahal.
Pada mulanya cabang serta ranting pohon dipakai sebagai kawasan pengokonan. Kemudian muncul tempat pengokonan dari jerami. Ada lagi tempat pengokonan yang terbuat dari bambu yang digantung. Belakangan ada alat pengokonan rotary (berputar) yang terbuat dari karton tebal.
Tempat pengokonan rotary ini dianggap paling baik alasannya dengan alat ini mampu dihasilkan kokon yang tepat. Selain itu, terhindar dari terjadinya kokon ganda, dua ulat menciptakan kokon saling berimpit, seolah-olah ada satu kokon berisi dua pupa.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.