Tanaman murbei tak lepas dari hama penyakit yang sering menyerangnya. Hama penyakit yang sering menyerang yaitu ulat daun dan penyakit kerdil.
- Ulat daun (Porthesia simillis) ; daun murbei yang terserang tampakbekas-bekas gigitan ulat. Pohon murbei bisa kehabisan daun sehingga tinggal batang dan cabang. Hama penyebabnya yakni ulat daun dengan nama latin yang lain yakni Euproctis similis. Hama ini cukup berbahaya karena sangat rakus mengkonsumsi daun dengan cara berkelompok. Jika terjadi serangan berat, seluruh daun murbei mampu kekurangan dalam waktu 2 hari. Badan ulat berbulu dan mempunyai ruas dengan batas yang terang. Pada punggung terlihat bercak-bercak seolah garis terputus-putus. Serangga dewasanya seperti dengan ngegat sutera. Pemberantasan ulat ini dengan menggunakan insektisida seperti trichorphon, dichlorvos, phox atau rotenon yang berupa emulsi.
- Penyakit Kerdil ; Semua daun murbei yang baru berkembang berskala lebih kecil dari yang berkembang sebelumnya. Warna daun lebih muda dan tidak mengkilap, serta daun sering menjadi keriting. Cabang atau batang murbei tumbuh lebih kecil dari normal. Penyebab penyakit kerdil ini yakni mycoplasma dan virus. Benih penyakit masuk ke tanaman lewat luka, setek, pemangkasan atau sambungan. Biji buah murbei dan lahan tidak terkena nanah. Mycoplasma dan virus ini dapat pula menular melalui vektor belalang daun. Pencegahan penyakit dengan cara tidak memakai setek atau bibit dari lahan yang telah terkena serangan. Selain itu, saat pemangkasan, penyambungan atau pekerjaan lain di lahan dilaksanakan dengan alat yang higienis. Pengendalian secara kimiawi dengan memakai larutan hydrochloric tetramycin.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.