pic ulat sutera 011

Hama Dan Penyakit Ulat Sutera

Diposting pada
pic ulat sutera 011
Selain cara pemeliharaan yang benar, keberhasilan pemeliharaan ulat sutera juga diputuskan oleh keahlian si pemelihara menghindarkan ulat-ulatnya dari serangan hama dan penyakit. Menghindarkan ulat dari serangan hama dan penyakit berarti menjaga ribuan, puluhan, atau ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan ulat semoga jangan sampai terjangkit hama dan penyakit. Suatu perjuangan yang tidak dapat dibilang mudah, tetapi mesti mampu dilakukan oleh setiap pemelihara ulat sutera. Disamping serangan hama dan penyakit, gangguan terhadap kesehatan ulat sutera bisa juga disebabkan alasannya adalah keracunan.
Hama Ulat Sutera
Hama ialah organisme berskala relatif besar yang merugikan. Bisa selaku parasit atau mampu juga selaku binatang pemangsa. Hama-hama yang sering menyerang ulat sutera diantaranya yakni selaku berikut.
  1. Crossocosmila zebina
  2. Ctenophorocera pravida
  3. Tricholyga sorbillans
  4. Pediculoides ventricosus
  5. Hama lain; tikus, cicak dan semut dapat menimbulkan gangguan terhadap ulat sutera. Hewan-binatang ini memangsa ulat sehingga kehadirannya dalam ruang pemeliharaan perlu diwaspadai. Untuk menangkal serangan  hama ini, ruang pemeliharaan harus diusahakan senantiasa higienis dan tidak ada celah-celah yang bisa digunakan selaku daerah persembunyian hama. Selain itu, mampu pula dilaksanakan langkah-langkah pemberantasan kepada tikus, cicak dan semut.

Penyakit Ulat Sutera

Gangguan kepada kehidupan ulat sutera tidak hanya dari organisme berukuran besar saja. Berbagai mikroorganisme juga sering menyerang ulat sutera, sehingga menimbulkan beragam penyakit, di antaranya yakni selaku berikut.
  1. Penyakit pebrine
  2. Penyakit muscardine
  3. Penyakit flacherie
  4. Penyakit akibat keracunan; Kebun murbei yang berdekatan dengan kebun tembakau dapat menimbulkan terjadinya keracunan pada ulat sutera. Ulat yang keracunan tembakau menampakkan gejala mirip gerakan yang melemah, nafsu makan menghilang, tampak kesakitan, memuntahkan getah lambung, kemudian terkulai dan jatuh.                                                                                       Akibat dari keracunan ini mampu disembuhkan dengan dukungan daun murbei yang segar. Jika keracunannya berat, pemulihan kondisi tubuh ulat mengkonsumsi waktu cukup lama. Untuk menangkal keracunan, kebun murbei mesti dijauhkan dari kebun tembakau, sekurang-kurangnyaberanjak 100 m.   Keracunan dapat pula disebabkan oleh pestisida yang gres saja disemprot pestisida jangan diambil sebagai pakan ulat. Pengambilan gres dilakukan sehabis dampak dari pestisida telah hilang.
Gambar Gravatar
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.