Dalam pelaksanaannya ada tindakan penting yang harus diamati antara lain:
- Bangunan sedapat mungkin bersahabat dengan kebun murbei. Hal ini untuk memudahkan pengangkutan dan menghindari kelayuan daun balasan lamanya dipengangkutan.
- Lingkungan di sekeliling bangunan higienis, supaya tidak mudah penularan hama dan penyakit pada ulat.
- Ruangan tempat pemeliharaan ulat bersih dan kering serta terdapat jendela untuk pentilasi udara.
- Sediakan tempat pembuangan kotoran ulat yang jauh dari bangunan.
- Jumlah bibit ulat sutera yang hendak dipelihara juga harus disesuaikan dengan kapasitas ruangan dan peralatan yang ada. Jangan sampai ulat dipelihara terlalu padat, karena akan berpengaruh terhadap kemajuan dan kesannya akan menurunkan bikinan dan kualitas kokon. Demikian pula persiapan daun murbei untuk makan ulat kecil yang masih lemah, diperlukan daun yang lunak dan bergizi tinggi. Untuk keperluan itu, maka pohon murbei mesti dipangkas 1 bulan sebelum pemeliharaan.
Peralatan dan materi yang dibutuhkan dalam pemeliharaan ulat kecil yakni selaku berikut:
Sumber bibit penyakit |
Untuk desinfeksi perlengkapan mirip sasag, keranjang, daerah daun dan lain sebagainya dapat dijalankan dengan cara dicelupkan pada bak yang berisi larutan desinfeksi. Peralatan tersebut dibiarkan terendam larutan formalin selama 30 menit, sehabis itu alat-alat perlu dikeringkan dengan panas matahari.
Inkubasi |
- Telur ulat disebar merata pada kotak penetasan dan ditutup dengan kertas parafin.
- Simpan di kawasan yang sejuk yang terhindar dari sinar matahari eksklusif.
- Atur temperatur dan kelembaban selaku berikut : temperatur 250 C dan kelembaban 75% – 80%, dengan pengaturan cahaya 18 jam terang dan 6 jam gelap setiap harinya hingga 2 – 3 hari menjelang waktu menetas.
- Kurang lebih 2 – 3 hari lagi sebelum telur menetas, dengan ditandai bintik-bintik biru pada 80% telur-telur tersebut, ruangan harus dibentuk gelap total, dengan menutup tirai dan lampu ruangan dipadamkan dengan keinginan telur mampu menetas secara bersamaan.
- Periksa penetasan pada pukul 05.00 pagi pada hari asumsi telur akan menetas. Apabila telur baru menetas sekitar 20% maka segera tutup kembali ruang penetasan dan biarkan sampai besok pagi lagi agar telur menetas secara seragam. Kalau sudah banyak yang menetas maka tutup dibuka dan diberi penerangan yang cukup supaya telur yang belum menetas terangsang untuk cepat menetas
ruang penetasan telur ulat sutera |
Telur yang gres menetas |
Penanganan ulat yang gres menetas
- Kotak penetasan yang berisi ulat yang gres menetas diletakkan di atas sasag yang telah diberi alas kertas parafin.
- Sebelum ulat kecil diberi makan, dilakukan terlebih dulu desinfeksi dengan cara menaburkan campuran kapur dengan kaporit 5% ke badan ulat sutera.
- Langkah selanjutnya sumbangan makan dengan daun murbei muda yang dirajang halus dan diberikan secara merata.
- Selanjutnya kotak penetasan ditutup kertas parafin atau kertas minyak dan letakkan pada rak pemeliharaan dengan terorganisir.
4 jam lalu tutup dibuka, ulat yang menempel pada daun murbei di dalam kotak penetasan dipindahkan ke sasag.
Ulat diberi makan dengan rajangan daun murbei dan ditutup kembali dengan kertas parafin. |
Pengambilan dan Penyimpanan daun murbei
Pengambilan daun untuk ulat kecil |
Daun murbei , sebelum diberikan selaku pakan apalagi dahulu mesti dirajang untuk memudahkan ulat makan. Ukuran rajangan berbeda untuk maing-masing instar. Ukuran rajangan untuk instar I yakni 0,5 cm – 1 cm, instar II berukuran 1 – 2 cm, sedangkan untuk instar III ukuran rajangan 2 – 3 cm.
Ukuran rajangan daun murbei |
Berikan rajangan daun murbei secara merata dalam jumlah yang cukup. Untuk menghindari daun murbei cepat kering, maka sasag tepat ulat ditutup kertas sesudah santunan makan. Berikan pakan 3 – 4 kali sehari yakni pagi, siang, sore dan malam hari.
Petunjuk pemeliharaan 1 box ulat sutera kecil (25000 ekor)
Pemberian makan terakhir pada tiap instar harus dijalankan setelah 90% dari ulat itu istirahat.
Pada waktu ulat tidur dan ganti kulit, ditaburkan di atasnya gabungan kapur dan formalin 0,5%, dan biarkan tidak ditutup biar kondisi sekitar ulat kering. Hindari dari goncangan, tiupan angin dan suara yang keras. Selesai ganti kulit pada instar berikutnya lakukan desinfeksi mirip pada waktu ulat tidur.
Desinfeksi tubuh ulat |
Memasang jaring |
Pembersihan dilakukan dengan cara memasang jaring pada sasag daerah pemeliharaan ulat. Selanjutnya di atas jaring diberi daun murbei yang baru. Setelah semua ulat naik ke atas jaraing untuk makan, jaring diangkat dan dipindahkan ke daerah lain. Kotoran ulat dan sisa daun yang tertinggal dibersihkan lalu dibuang ke tempat yang jauh.
Perluasan daerah ulat |
Sesuai dengan pertumbuhan ulat, daerah ulatpun mesti senantiasa diperluas. Perluasan mesti dijalankan dengan hati-hati dan pada waktu yang sempurna. Perluasan ulat jangan dilaksanakan sekaligus untuk menghindari banyaknya ulat yang hilang. Apabila ulat tidak mampu diperluas pada satu kawasan, maka pindahkan ulat pada daerah yang lain.
Pemeliharaan ulat besar dilakukan pada instar IV dan instar V. Kedua instar ini secara fisiologi sungguh berbeda satu sama lainnya. Instar IV lebih akrab pada ulat sutera kecil, maka pemeliharaan dititik beratkan pada menjaga lingkungan yang bebas penyakit, suhu dan kelembaban yang cocok, santunan pakan yang cukup dan bergizi.
Pada instar V merupakan fase terpenting pemeliharaan ulat sutera, alasannya pada fase ini kemajuan kelenjar sutera berjalan cepat. Keperluan daun murbei untuk pakan hampir 90% dihabiskan pada instar V, sehingga daun murbei harus dimanfaatkan seefisien mungkin.
Pemeliharaan ulat sutera besar mampu dikerjakan di bangunan khusus, yang tata letak ruangannya dikontrol sedemikian rupa. Bangunan pemeliharaan pada dasarnya harus memiliki 3 ruangan yang masing-masing berlawanan manfaatnya. Ruang tersebut yakni ruang pemeliharaan, ruang penyimpanan daun murbei, dan ruang penyimpanan perlengkapan pengokonan. Dimana ruang penyimpanan daun harus terlindung dari angin dan panas matahari serta terpisah dari ruang penyimpanan peralatan pengokonan.
Skema bangunan pemeliharaan ulat besar |
Sebelum pemeliharaan ulat besar, mirip halnya pada pemeliharaan ulat kecil perlu dikerjakan pencucian dan desinfeksi ruang dan perlengkapan yang akan digunakan. Cara pelaksanaan pembersihan dan desinfeksi sama mirip pada pemeliharaan ulat kecil. Desinfeksi dikerjakan paling lambat 2 hari sebelum pemeliharaan ulat besar dimulai. Di samping itu juga harus selalu tersedia larutan desinfeksi untuk kaki dan tangan. Cara disinfeksi sama seperti pada desinfeksi ulat kecil.
Peralatan dan materi
Peralatan dan bahan-materi yang penting dalam pemeliharaan ulat besar yaitu rak pemeliharaan, gunting stek, golok, sasag, lembaran plastik, bejana, jolang, kain blacu, jaring, alat pengokonan, kapur, kaporit dan formalin.
Daun murbei untuk pakan ulat besar diperlukan yang kandungan airnya rendah dan gizinya tinggi. Untuk menerima daun tersebut flora murbei mesti dipangkas 3 – 4 bulan sebelum pemeliharaan ulat dan melaksanakan pemupukan yang cukup. Di samping itu juga harus dilaksanakan pengendalian hama dan penyakit, cara panen yang benar dan penyimpanan daun murbei yang telah dipanen dengan baik. Kegiatan tersebut dilaksanakan, selain untuk memajukan produksi daun murbei juga untuk menjaga supaya daun tetap bergizi tinggi.
http://budidayanews.blogspot.com/
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.