Bulog: Pasar Induk Beras Parepare Belum Beroperasi Sesuai Harapan. Tak sedikit petani ogah berurusan dengan pihak Bulog.
Sejauh ini petani masih lebih suka mengedrop beras mereka kepedagang eceran dibandingkan di pasar yang diklaim mampu menampung beras sekitar 100 ribu ton tersebut.
Site Manajer PIB Parepare, Aan As Arry, berharap ada dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulsel terkait hal ini. Khususnya, membuat regulasi yang jelas supaya daerah di sekitar Parepare, khususnya petani mau mengedrop hasil panen mereka ke PIB.
“Regulasi ini sudah lama digodok. Tetapi, belum ada sampai sekarang. Jadinya, kami juga belum bisa bergerak banyak,” kata Aan, Rabu, 18 Februari.
Pentingnya Regulasi
“Selama ini kendalanya adalah karena petani masih lebih banyak yang mengedrop hasil panen beras mereka ke pedagang kecil. Begitu pula dengan pedagang tak lari ke sini,” ujarnya.
Tak Tahu Apa Itu Pasar
Berdasarkan penelusuran di lapangan. Khususnya di Sidrap dan Pinrang yang memang menjadi sasaran dibangunnya PIB di Parepare, tak sedikit petani tahu apa itu pasar induk beras tersebut. Terlebih tahu dimana lokasinya.
“Saya baru dengar ada pasar beras seperti itu. Selama ini kalau kita jual beras, yah dipedagang saja,” kata Ibrahim, petani asal Sidrap.
“Oh, adakah memang Bulog di Parepare. Kapan beroperasi itu yah,” tambah Rahmat, petani asal Pinrang. (*)