* Persentase Kulit Kokon
Cara menghitungnya ialah berat kulit kokon dibagi berat kokon keseluruhan dan dikalikan 100%. Persentase kulit kokon akan memilih persentase benang sutera (raw silk) dalam pemintalan.
* Panjang Serat Sutera
Ukuran panjang serat yang mampu digulung dari sebutir kokon ialah panjang serat sutera. Kokon yang anggun akan menciptakan serat sutera yang panjang dan gampang dipintal.
* Berat Serat Sutera
Pengertiannya adalah berat dari serat yang telah dipintal dari sebutir kokon. Makin berat kulit kokon, semakin berat pula serat suteranya. Namun, masih dipengaruhi pula oleh daya pintal kokon.
* Tebal Serat Sutera
Satuan tebal serat sutera umumdinyatakan dalam denier. Satu denier yakni serat yang mempunyai panjang 450 m dan beratnya 0,05 gr. Bila akan dipintal kokon yang baik adalah yang ketebalan seratnya sama, baik di bab luar maupun dalam. Agar kokon yang dihasilkan memiliki serat yang tebal, maka saat inkubasi dan pemeliharaan ulat kecil suhunya mesti tinggi dan berair. Pada saat ulat besar, diberi pakan daun murbei yang banyak, tidak keras dan jumlah ulat yang dipelihara jarang.
* Persentase Sutera
Besarnya persentase sutera didapat dari perbandingan berat benang sutera dengan berat kokon lembap dikalikan 100%. Angka ini juga dapat menghipnotis harga kokon.
* Buku-buku pada Serat
Yang tergolong dalam bagian ini adalah mata, buku dan bintik-bintik pada serat. Kesemuanya merupakan cacat pada benang sutera, jadi berperanan kepada tinggi rendahnya mutu kokon.
* Daya Tahan Tarikan
Ialah kekuatan serat sutera dalam menahan tarikan. Angka ini diperoleh dari tebal serat sutera (dalam denier) menahan tarikan (dalam gram). Kebanyakan serat sutera memiliki daya tahan tarikan 3,5-4,0 gram/denier.
* Persentase Penguluran
Angka ini didapat dengan mengukur panjang serat sutera dikala ditarik sampai putus lantas dibandingkan dengan panjang serat mula-mula dikalikan 100%.
* Bulu-bulu
Bulu-bulu tipis keputihan akan terlihat saat benang sutera telah ditenun menjadi kain. Penyebabnya adalah fibroin yang pecah. Ini terjadi pada kelenjar sutera ulat-ulat stadia kelima. Bulu banyak terdapat pada serat sutera yang tebal dan serat kokon dari ulat yang terlalu matang.
Salah seorang pakar di bidang kesehatan dan juga praktisi lingkungan dan sosial. Sudah berpengalaman beberapa tahun dan kini masih aktif terus menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan.