Air Laut Meluap di Manado, Banjir Mencapai 60 Cm
Air Laut Meluap di Manado, Banjir Mencapai 60 Cm

Air Laut Meluap di Manado, Banjir Mencapai 60 Cm

Diposting pada

MANADO – Air laut meluap di Manado, Sulawesi Utara pada Jumat (22/1) sore. Banjir Manado kembali terjadi di beberapa wilayah.

Hujan lebat dengan intensif tinggi yang turun semenjak Jumat siang sampai petang memacu banjir di Manado.

Kepala BPBD Manado, Donald Sambuaga menjelaskan bila air naik dengan ketinggian bermacam, dimulai dari 45 cm di beberapa daerah Manado. Banjir di Manado tak bisa dielakkan.

“Air telah naik di beberapa daerah Manado, dengan ketinggian beragam dimulai dari 45 cm sampai 60 cm,” tutur Donald seperti dikutip di Antara.

Baca Juga: Relawan Danny-Fatma Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir di Manggala

Sampai sekarang ini beberapa wilayah yang ditembus banjir sampai ketinggian 60 cm berlangsung di Sario Tumpaan,Tikala,Bitung Karangria, Winangun, Ranotana, Karombasan, Bumi Nyiur, Banjer, Paal Dua sampai lampu merah depan pintu masuk tol. Sesaat di jalan lingkar Manado juga air naik sampai lebih dari 50 cm.

Pemilik account @mecha93 mengupload beberapa photo banjir di Manado dengan tuliskan info bila tinggi air semakin tinggi dan beberapa titik alami tanah longsor.

Banjir di Sertai Petir di Manado

Hujan deras diikuti petir juga terjadi di Sulawesi Utara ini. Khusus di Kota Manado, banjir berlangsung di Kelurahan Karombasan Kompleks TK Pengajar, Terminal Karomabasan, Perumahan PDK Kelurahan Malalayang, Kecamatan Malalayang, Kelurahan Taas, serta Kelurahaan Ranomuut.

Dilansir Kompas, waktu 16.41 Wita, banjir di Manado, tepatnya di Ranomuut banjir udah sampai lutut orang dewasa. Di batas jalan Ranomuut-Perkamil, beberapa kendaraan terpaksa sekali balik arah sebab air kian tinggi.

Tampak penduduk di tempat itu mulai keluar dari rumah serta di muka lorong rumah mereka memperhitungkan banjir semakin naik.

Universitas Farmasi di Jalan Manguni, Kelurahan Perkamil, pula tergenang banjir.

Baca Juga: Warga Pinrang Sulawesi Selatan Berpuasa di Tengah Banjir

Tidak sekedar itu, hujan deras yang menimpa Manado menimbulkan salah satunya sungai, pasnya Sungai Pundak membludak. Air sungai masuk rumah penduduk.

Sesaat di Minahasa, banjir berlangsung di Perumahan Puri Alfa Mas Pineleng. Hujan deras pula menimbulkan longsor di batas Jalan Manado-Tomohon. Longsor berlangsung di banyak titik batas jalan itu.

Lajur Tomohon ke Manado Ditutup

Data Klub SAR, lajur Tomohon ke Manado waktu ini ditutup untuk memperhitungkan longsor di daerah Tinoor.

Tubuh Meteorologi, Klimatologi, serta Geofisika (BMKG) udah membikin analisa sesaat pemicu hujan deras yang menimbulkan longsor serta banjir di Manado serta Minahasa.

Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Arther Molle menjelaskan, menurut keadaan dinamika atmosfer paling baru tersedianya pusat penekanan rendah atau LPA (1008 hPa) di Laut China Selatan serta LPA (998 hPa) di Laut Timur.

Baca Juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tertimbun Berpelukan Dikedalaman Enam Meter

Kondisi ini membuat rotasi siklonal yang menimbulkan skema gradiend angin di Sulawesi Utara ialah konvergensi massa udara atau perjumpaan massa udara di daerah Sulawesi Utara.

“Massa udara yang bersua di Sulawesi Utara adalah massa udara basah yang terikut dari Samudera Pasifik sisi barat,” ujarnya melalui pesan singkat, Jumat.

“Situasinya atmosfer begitu menimbulkan hujan dengan intensif lagi sampai lebat yang diikuti petir dalam waktu waktu lama,” tambahnya.

Sampai waktu 18.15 Wita, hujan dengan intesitas lagi sampai lebat masih menimpa Kota Manado. (bs)

Sumber: Kompas, CNN

Gambar Gravatar
Nasyrah rumi adalah salah seorang kreator konten yang saat ini terus aktif menulis. Selengkapnya lihat di https://twitter.com/nasyrahanrumi