- Permintaan 4 Ton/bulan dari Restoran , Katering , sampai Supermarket
- Sebulan Sudah Bisa Panen
- Untung sampai 88%
Usaha budidaya ikan berskala jari orang cukup umur (ikan balita) , rupanya makin menjanjikan. Selain ikan Mas , sekarang banyak petani yang membudidayakan ikan Nila , Nilem , Gurame sampai Lele yang dipanen muda untuk dijadikan tajil atau lauk Ikan Balita Goreng kering nan renyah. Pasarnya pun makin melebar mulai dari catering , kedai makanan sampai supermarket. Seberapa cerah kesempatan jerih payah ikan balita ini?
Booming ikan Mas Balita (ukuran 3-8 cm) sejak tahun 1997 rupanya memberi pemikiran banyak petani ikan untuk memanen ikan tawar lebih cepat. Jika sebelumnya ikan balita identik dengan ikan Mas , sekarang aneka macam ikan air tawar seumpama ikan Nila , Nilem , Mujair , Lele sampai Gurame mulai banyak dipanen muda untuk dijadikan tajil Ikan Balita Goreng Kering.
Selain ikan Mas balita , sekarang ikan Nila Balita dan ikan Nilem Balita mulai menyodok dan cukup digemari. Selain selaku lauk , ikan balita juga sanggup dijadikan buah tangan. Sebut saja ikan Mas Balita yang jadi oleh-oleh khas Bogor , dan ikan Nilem Balita yang sejak usang tersohor selaku oleh-oleh khas Tasikmalaya , Jawa Barat.
Syarat Budidaya. Baik ikan Nila maupun ikan Nilem sanggup dibudidayakan di setiap tempat yang memiliki pemikiran air sungai atau selokan yang belum terkotori limbah pabrik. Namun ikan Nilam sungguh sesuai dibudidayakan di dataran rendah dengan ketinggian 0-700 mdpl , dan suhu 26-30OC. Nila juga sungguh toleran terhadap salinitas (kadar garam) sehingga sanggup hidup dan berkembang meningkat di air payau sekalipun.
Sentra budidaya ikan Nila menyebar di beberapa tempat seumpama Cirata Jatiluhur , Cianjur , Tasikmalaya , Sukabumi , Jawa Barat; Gresik , Lamongan , Bali , Jambi , Lubuk Linggau , Sumatera Selatan; Danau Toba , Sumatera Utara; Karang Intan , Kalimantan Selatan dan Minahasa , Sumatera Utara.
Nila Gift (Genertic Improvement for Formed Tilapia) merupakan jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan untuk dijadikan Nila Balita. Pasalnya perkembangan Nila Gift jauh lebih pesat dari ikan Mas. “Nila Gift perumbuhannya sungguh cepat , satu bulan saja sudah sanggup panen. Hebatnya lagi dari 1 liter benih Nila Gift sanggup menciptakan 100 kg Nila Balita , sedangkan ikan Mas saja cuma 50-60 kg ,” ujar Engkos Koswara , pembudidaya Nila Balita di Cianjur , Jawa Barat.
Sementara itu untuk ikan Nilem cuma cocok dipelihara di tempat sejuk , dengan ketinggian mulai dari 150-1000 mdpl , tetapi yang paling baik merupakan di tempat 800 mdpl , dengan suhu optimum 18-28OC. adapun tempat yang menjadi pusat ikan Nilem di sekarang ini masih didominasi tempat Tasikmalaya , Jawa Barat. Meski demikian , ikan Nilem juga mulai dibudidayakan di tempat Lampung , Jawa Tengah dan Kalimantan.
Meski perkembangan ikan Nilem tidak sepesat ikan Nila , tetapi ikan Nilem sungguh minim ongkos produksinya. Pasalnya selama pembesaran dari benih (larva) menjadi ikan balita cukup menyantap lumut dan plankton yang berkembang secara alami di kolam. Hanya saja untuk menumbuhkan pakan alami tersebut perlu diberikan kotoran ayam (pupuk kandang) dalam kolam. “Saya tidak pernah dipusingkan dengan peningkatan pakan pellet seumpama petani ikan lainnya. Tapi saya jiga pelihara ayam boiler di atas bak ikan , pakan alami pun berkembang subur ,” ungkap Hendra Alamsyah , pembudidaya Nilem Balita di Tasikmalaya.
Hal yang juga penting di jerih payah budidaya ikan Balita merupakan ketersediaan oksigen dalam air dan sirkulasi air yang lancer. Untuk itu , budidaya ikan balita mesti memiliki pemikiran air yang masuk ke dalam bak dan ada pula air yang keluar dari dalam kolam. Dengan demikian gas amoniak , dari kotoran ikan tidak menumpuk yang sanggup menyebabkan munculnya penyakit.
Menurut Adi Sucipto dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumu , bak tanah sungguh sesuai untuk budidaya ikan balita dengan kedalaman 50-70 cm. selain di bak , ikan balita juga sanggup dibesarkan di sawah dengan tata cara minapadi , tetapi risikonya kurang maksimal dan butuh waktu yang lebih lama.
Sangat menjanjikan. Ayi Solihin , pengepulikan balita di tempat Cianjurr , Jawa Barat menyampaikan kesempatan jerih payah budidaya ikan balita ini sungguh menjanjikan. Betapa tidak , kalau budidaya pembesaran ikan Nila maupun Nilem perlu 5-6 bulan , ikan Nila Balita sudah sanggup dipanen dalam mulai umur 1 bulan. Selain waktu panen yang singkat , harga jual ikan balita ke swalayan , catering dan kedai makanan menengah ke atas itu sungguh tinggi. “Untuk harga Nila Balita saja sanggup meraih Rp. 45 ribu/kg sehabis dibersihkan bab dalamnya ,” papar Ayi , penyuplai Nila Balita segar ke aneka macam swalayan besar itu.
Sementara untuk ikan Nilem yang dipanen pada umur 2 ,5-3 bulan dijual dengan harga Rp. 14 ribu/kg di tangan petani , Rp. 17-20 ribu/kg bila dijual ke swalayan kedai makanan maupun katerng dan 15 ribu/100 gram kalau Nilem Balita sudah di goring kering dan dikems dalam plastic bening.
Mengingat pelaku bisnisnya masih belum banyak , pasti kesempatannya terbuka lebar. Apalagi di sekarang ini seruan gres tercukupi 70% saja. Sebagai teladan seruan ikan Nila Balita per bulan saja lebih dari 4 ton. “Permintaannya sungguh tinggi , tetapi saya gres sanggup pasok 50-100 kg tiap ahad ke beberapa swalayan yang tersebar di Jakarta dan Cianjur ,” ujar Engkos Koswara.
Pemasaran. Memang penggagas booming ikan balita merupakan Katering dan Restoran Karuhun di Bogor , Jawa Barat yang menghidangkan santapan ikan Mas Balita. Seiring seruan yang terus bertambah , di sekarang ini seruan bukan cuma dating dari pengusahaan kedai makanan maupun swalayan seumpama Carrefour , Hypermart , Lotte Mart , Superindo , Diamond , Ranch Market , Kem Chick , Hari-hari , Harmoni dan Naga.
Namun sayang , alasannya merupakan petani pembesaran ikan , tak ayal satu orang petani belum sanggup memasok eksklusif ke swalayan besar. Padahal selisih harga begitu besar berada tingkat tengkulak (supplier). “Petani belum sanggup memenuhi jumlah dan kontinuitas dari seruan swalayan , jadi mereka jual ke tengkulak ,” papar Ayi.
Kendala. Kendala penyakit budidaya ikan balita sanggup dibilang tidak ada. Hanya saja di saat ekspresi dominan hujan sanggup terjadi serangan virus yang menciptakan kulit ikan bercak-bercak. “Jikapun ada maut yang paling banyak 10% ,”ungkap Engkos Kuswara.
Pemasaran yang terbatas di tingkat tengkulak juga jadi halangan untuk memperbesar tingkat keuntungan. Namun alasannya merupakan kekurangan lahan dan modal yang di minta selaku sebagai jaminan bila petani memasok produk ke swalayan dan pembayaran tempo menciptakan petani memutuskan menjualnya terhadap supplier.
Untung Besar. Usaha budidaya ikan balita memang sungguh menguntungkan. Selain budidaya yang singkat , penggunaan pakan yang minim (hanya dedak) menciptakan jerih payah ini kecil ongkos produksinya. Tak ayal petani Nilem Balita sanggup untung sampai 88%.”Karena ikan Nilem tergolong herbivore , jadi makannya lumut dan plankton. Mudah saya nggak pakai pellet. Paling manis saya berikan dedak padi 100 kg/bulan ,” saya Hendra. Kunci suksesnya merupakan ia menggunakan bak tanah yang memiliki pemikiran air sungai dan untuk menumbuhkan lumut dan plankton selaku pakan alami Nilem , ia menciptakan tata cara polikultur atau longyam yaitu membudidaya ayam di atas bak ikan. Dengan begitu kotoran ayam eksklusif jatuh ke dalam bak yang menyuburkan tanah sehingga berkembang lumut dan plankton selaku pakan alami dalam kolam
Sementara itu , laba besar sampai 65% juga diperoleh Abang KOswara yang membudidaya Nila Balita. Mumpung pelaku jerih payah budidaya ikan balita belum banyak , mengapa Anda tak menjajal potensi jerih payah budidaya ikan balita ini?
Ekan ,Dani
Bagi Anda yang terpesona membudidayakan ikan Nila , berikut teladan perkiraan usahanya. Anda sanggup mulai dengan berbelanja 3 ekor indukan betina dan 1 ekor jantan dan membudidayakan dalam bak paling tidak 1000 m2.
Modal Awal UsahaRp. 700.000
- Indukan 3 betina 1 jantan Rp. 150.000
- Sewa bak tanah (ukuran 500 m2) Rp. 500.000
- Serokan Rp. 10.000
- Bak/ember sortirRp.10.000
- Jaring Rp.30.000
Pengeluaran per bulan Rp. 765.000
Belanja Bahan BakuRp. 265.000
- Pakan dedak 130 kg x Rp. 15.000/kg Rp. 195.000
- Cacing sutra Rp. 20.000
- Plastic dan oksigenRp. 50.000
Biaya Operasional
- 1 orang karyawan x Rp. 300.000 Rp. 300.000
- Transportasi , telepon , telur dan obat Rp. 200.000
- Dari satu kali perkawinan (3 betina , 1 jantan) indukan Nila menciptakan sebanyak 2 liter benih yang hendak menciptakan 1 kuintal (100 kg) ikan Nila Balita , sehingga akan dihasilkan 200 kg untuk 2 kali perkawinan.
- Pendapatan / Omzet per Bulan Rp. 3.000.000
- Keuntungan Bersih (75%)Rp. 2.235.000
(Pendapatan – Pengeluaran)
(Rp. 3.000.000 – Rp. 765.000)
Direktori Usaha Budidaya Ikan Balita
• Harga Ikan Nilem dan Nila Balita
– Ikan Nilem Balita ukuran 5-8 cmRp. 14.000/kg
– Ikan Nila Balita ukuran 3-5 cm Rp. 15.000/kg
– Induk Ikan Nila ukuran lebih dari 200 gram Rp. 100.000/kg
– Induk Ikan Nilem 1 paket
(100 jantan , 200 betina) Rp. 2.000.000
Direktori Usaha Budidaya Ikan Balita
• Penjual Indukan Ikan Nilem dan Nila
– Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi
Jl. Salabintana 17 Sukabumi , Jawa Barat
Telp: (0266) 225211 , 221762 , 225211
Fax (0266) 221762
– Hatchery Nila Kekar
Dusun Krajan Timur , Ds Tebas
Kec Gondang Wetan , Pasuruan , Jawa Timur
Telp: (0343) 442808
Cp : Adi 085746668882 / Kartojo 081330770560
– Jaja Jamaludin
Email : jaja. [email protected]
Hp. 085881548814/08889083366
• Penjual Bibit Ikan Nilem dan Nila
– Engkos Kuswara
Jl. Didi Perwira Kusuma No. 101
Kp. Joglo , Sebandar , Cianjur , Jawa Barat
Telp : (0263) 290420
– Hendra Alamsyah
Kp. Kubangeceng RT.02/04 ,Ds. Mekarjaya ,Kec. Padakembang ,
Kab. Tasikmalaya , Jawa Barat
Telp : 0812 22808 945
– CV.Tiga Ikan Breeding
Villa Tangerang Regency I Blok KB5/9 , Periuk Jaya , Jatiuwung ,
Tangerang , Bnaten
Telp : (021) 95434700 , 5583948
• Pengepul Ikan Nilem dan Nila
Andi
Kp. Kabangeceng , Ds.Mekarjaya
Kec. Padakembang , Kab. Tasikmalaya , Jawa Barat
Telp : 081222933441
– Ayi Solihin
Jl. Didi Prawira Kusuma No. 103 Cianjur
Telp/Fax : (0263) 290508
Hp. 0818136932 / 087820181710
• Assosiasi
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Departemen Budidaya Perairan
Jl. Rasamala Kampus IPB Darmaga
Telp : (0251) 622908
PABX 622909 pes.305.306.304
Fax : (0251) 622907
Email : [email protected]
Nasyrah rumi adalah salah seorang kreator konten yang saat ini terus aktif menulis. Selengkapnya lihat di https://twitter.com/nasyrahanrumi